Kamu pasti pernah melihat produk yang memiliki tagline atau logo yang merepresentasikan produk organik yang aman. Lalu apa perbedaan senyawa organik dan anorganik? Simak berikut ini!
Tak jarang kita selalu menemukan merek yang mengklaim bahwa mereka menjual produk organik. Lantas, apa sih yang mendasari mereka untuk melakukan itu. Memangnya apa perbedaan senyawa organik dan anorganik. Yuk, selami fakta di bawah ini!
Maksud dari Organik dan Anorganik
Pada dasarnya, kimia menetapkan bahan makanan sebagai organik, tetapi meski begitu beberapa produk pertanian memberi label organik dan anorganik.
Keberadaan atom karbon adalah hal yang mendasari kita untuk bisa menjawab adanya pertanyaan perihal apa perbedaan senyawa organik dan zat anorganik. Kalau senyawa organik mengandung hal tersebut, sedangkan anorganik tidak punya.
Selain itu terdapat pula maksud yang umum dipahami sebagai besar orang, jika senyawa organik memiliki molekul untuk menyusun makhluk, sedang anorganik termasuk benda mati.
Apa-apa yang menyusun tubuh kita dan hewan dapat disebut sebagai bagian dari molekul organik, hal ini termasuk sel dan DNA, sementara itu bahan kimia seperti garam dan logam menjadi senyawa anorganik.
Definisi
Zat apapun itu baik dalam bentuk cair, padat hingga gas dan mengandung karbon sebagai penyusunnya dinyatakan sebagai senyawa organik. Sementara itu senyawa anorganik tidak mengandung karbon hidrogen seperti yang ada pada garam dan besi.
Perbedaan Ciri Senyawa
Dapat menghantarkan listrik dalam bentuk cair adalah jawaban dari apa perbedaan senyawa karbon dan anorganik yang cukup mencolok. Contoh senyawa ini terdapat pada pestisida.
Nyaris semua produsen kimiawi menggunakan kimia anorganik untuk bidang katalis, farmasi, cat dan pigmen, sampai bahan bakar. Bahkan produk pembersih lantai pun menggunakan senyawa ini. Dan untuk pewarna cat, senyawa ini berperan sebagai pigmen CI.
Molekul organik yang mengandung karbon sebagai sebuah atom harus diingat sebagai pembeda antara senyawa karbon dan anorganik.
Kemudian, perbedaan lainnya terletak proses pembentukan molekul organik yang pada dasarnya merupakan produk sampingannya dari aktivitas biologis. Sebaliknya, bahan anorganik tidak dihasilkan dari proses apapun yang dibuat makhluk hidup di bumi ataupun hasil eksperimen laboratorium.
Perbedaan Sifat Senyawa
Pertanyaan mengenai apa perbedaan senyawa karbon dan zat anorganik dapat kamu pahami dengan melihat pembentuk senyawanya. Jika organik maka dia akan menunjukkan ikatan kovalen saja, sementara itu senyawa anorganik menunjukkan adanya ionik bersama kovalen.
Begitupun dengan kandungan atomnya, jika organok memiliki C dan H sebagai atom hidrogen, dan zat anorganik mengandung atom apapun jenisnya terkecuali C dan H.
Kemdian perbedaan sifanya dengan kelarutan air, jika organik tidak bisa larut maka anorganik bisa terjadi demikian karena dibantu ikatan ion.
Contoh dari Apa Perbedaan Senyawa Organik dan Anorganik
Molekul organik selalu bersasosiasi dengan organisme atau makluk yang hidup oleh karenanya dikatakan organik. Ini termasuk lemak, gula, ensim, serta semua yang mengandung hidrokarbon. Lalu banyak juga yang mengandung oksigen. Contoh lainnya yakni alkohol, sukrosa, Benzena dan Metana.
Contoh senyawa anorganik terbuat dari unsure tunggal yang tidak terikat karbon maupun hidrogen. Sebenarnya beberapa senyawa ini ada pula yang mengandung karbon. Contoh dari anorganik senyawa adalah Natrium Klorida, intan murni, perak dan sulfur.
Nah, untuk mengetahui lebih banyak contohnya kalian bisa kunjungi situs smpn1anjatan.sch.id ya.
Kesimpulan
Itulah penjabaran ringkas mengenai apa perbedaan senyawa organik dan anorganik dalam ilmu kimia. Berbicara mengenai kedua hal yang berbeda dari senyawa tersebut, maka bisa dilihat ketidaksamaannya yang berasal dari senyawa, dan yang pada gilirannya bergantung pada kehadiran tidaknya atom karbon di dalam strukturnya.